Kontroversi Program Trans7 dan Kritik Pedas Zulhilmi Yahya Soal Pelecehan Pesantren
Pegiat media sosial, Zulhilmi Yahya, memberikan tanggapannya mengenai polemik dugaan pelecehan pesantren oleh salah satu program Trans7 yang memicu protes dari kalangan santri dan pesantren.
Zulhilmi menyoroti bahwa kesalahan Trans7 kemungkinan besar disebabkan oleh kualitas pengawasan (QC) yang buruk dan narasi voice over yang dianggap terlalu menyudutkan.
“Okelah kalau Trans7 dianggap melecehkan pesantren dan kiai. Mungkin karena QC yang buruk dan voice over yang terlalu pointing," ujar Zulhilmi dalam threads-nya pada 17 Oktober 2025. "Tapi, Trans7 sudah minta maaf dan sowan ke Lirboyo langsung,” tambahnya.
Korupsi Kuota Haji Disebut Lebih Melecehkan
Namun, Zulhilmi kemudian menarik perbandingan dengan kasus lain. Ia menegaskan bahwa dugaan korupsi kuota haji justru dinilainya sebagai bentuk pelecehan yang jauh lebih serius terhadap nilai-nilai pesantren dan ormas Islam.
“Tapi, korupsi kuota haji jauh lebih melecehkan pesantren, kiai dan ormas Islam," sesalnya.
Ia menuntut konsistensi dalam pertanggungjawaban. Jika Trans7 sudah meminta maaf dan bersowan, maka menurutnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga seharusnya melakukan hal serupa kepada 8.400 calon jamaah haji reguler yang batal berangkat.
"Batal gara-gara kuotanya dijual ke kuota haji khusus secara ilegal,” timpalnya.
Zulhilmi menegaskan bahwa praktik korupsi yang merugikan ribuan calon jamaah haji itu juga merupakan bentuk pelecehan terhadap lembaga-lembaga Islam.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur