Unjuk rasa digelar di area Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada pukul 10.30-12.00 WIB dan di Gedung DPR/MPR-RI, Senayan, Jakarta, pukul 12.30-14.00 WIB. Massa mahasiswa orang asli Papua (OAP) itu berasal dari sejumlah daerah di Jabodetabek, Bandung, dan beberapa daerah lain di Jawa Barat.
Dari area halaman Monas, massa sempat bergerak menuju Istana Kepresidenan. Namun rencana tersebut dihalangi aparat kepolisian di samping Patung Kuda, sehingga massa bergerak kembali ke Monas dan melanjutkan aksi ke Gedung DPR/MPR untuk menyampaikan tuntutan yang sama.
Koordinator aksi Charles Kossay mengatakan, pengesahan RUU DOB harus dilakukan secepat mungkin, agar masyarakat Papua dapat merasakan kesejahteraan seperti provinsi lain di Indonesia. “Pemekaran DOB akan meletakkan kesejahteraan tanah Papua dan OAP sejajar dengan saudara-saudaranya di provinsi lain,” ujar Charles.
Menurutnya, pemekaran akan memperpendek jalur logistik di Tanah Papua yang secara geografis penuh dengan tantangan alam, sehingga pemenuhan logistik dapat dilakukan dengan cepat, efektif, efisien, dan murah. Selain itu dapat memperpendek tali komando administrasi, sehingga pelayanan masyarakat dapat diakukan dengan cepat, terutama di daerah-daerah terpencil.
“Pemekaran ini akan memeratakan hasil pembangunan, yang selama ini praktis hanya dinikmati oleh para penduduk OAP yang berada di perkotaan, yang infrastrukturnya telah terbangun,” urai dia berargumentasi. Dengan pemekaran DOB, menurut Charles, lapangan kerja baru juga akan terbuka lebar bagi OAP.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur