Larangan ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya bisa berdampak pada kinerja ekspor Indonesia. Hal itu dikatakan oleh Margo Yuwono, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS). Kebijakan yang berlaku efektif 28 April 2022 itu masih berlaku hingga saat ini.
Dia menjelaskan, jika pelarangan terus berlanjut, ekspor komoditas utama Indonesia tersebut akan menurun. Ini akan menjadi jelas pada Mei 2022, dengan data akan dirilis bulan depan.
Baca Juga: Soal Larangan Ekspor CPO, Kapolri Pastikan Pengawasan Terus Berjalan
"Tentu saja ini karena ekspor dilarang, kalau enggak dicabut (akan) berdampak pada kinerja ekspor kita. Tapi bagaimana (kinerja) neraca perdagangan? dan berapa turunnya kita lihat di bulan depan," kata Margo dalam konferensi pers, Selasa (17/5/2022).
Sementara itu, secara bulanan (mtm), ekspor CPO pada April 2022 mengalami penurunan baik nilai maupun volume. BPS mencatat ekspor barang dagangan HS Code 15 senilai USD2,99 miliar, turun 2,56%.
Artikel Terkait
Polisi Gerebek Pesta Gay di Surabaya, Ini Kronologi Lengkap yang Berawal dari Laporan Warga
Bocoran Dokumen hingga Pengacara! 4 Kesamaan Mengejutkan Proses Perceraian Andre Taulany dan Baim Wong
Sengkarut Utang Whoosh: Alasan Jokowi Tegaskan KCJB Bukan untuk Cari Untung
Satu Kembali, Sisanya Hilang: Daftar Lengkap Perhiasan yang Dicuri dari Louvre Paris