"Terkait dengan pemikiran oknum yang bersikap keharusan mengenakan celana cingkrang, kalau tidak nanti masuk neraka, ini agak aneh. Ini keliru memahami," jelasnya.
Baca Juga: BNPT dan CUTA Belgia Teken MoU Kerja Sama Penanggulangan Terorisme
"Ini soal budaya. Artinya, budaya di tanah Arab yang berbeda dengan budaya Indonesia. Di Indonesia, bebas mengenakan busana yang rapi dan sopan sebagai muslim, tetapi tetap meyakini bahwa Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara. Di Arab tentu lain budayanya. Jadi soal busana itu budaya, tak ada hubungannya dengan surga dan neraka serta agama," ungkapnya.
Ketum DPP PEPABRI (Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan POLRI) ini kemudian mengatakan pentingnya mengingat sejarah dan jasa para pahlawan bangsa. Menurutnya, bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa mengenali dan menghormati kedua hal tersebut.
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenali sejarah bangsanya dan menghormati jasa para pahlawan bangsa," pungkasnya.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur