"Sehingga, bila rating utang Indonesia dapat diturunkan 1% saja, maka dapat berdampak sekitar 1%-3% terhadap pertumbuhan ekonomi. Utang Indonesia berkisar sekitar 7000 triliun, satu persennya saja berarti bisa turun 70 triliun; bila dihitung 3%-nya berarti mencapai 210 triliun pertahun," lanjutnya.
Selanjutnya, Dubes Rosan menambahkan, "Aktivitas diplomasi finansial yang akan diintensifkan adalah meningkatkan hubungan dengan perusahaan investasi kelas dunia, yang saat ini hanya dikuasai oleh 17 perusahaan yang mayoritas ada di AS. Perusahaan investasi terbesar di dunia bernama BlackRock, adalah perusahaan yang berperan sebagai manajer asset, di mana total aset yang dikelola hampir USD10 triliun pada 31 Maret 2022 atau 10 kali lebih besar dari GDP negara Indonesia. Perusahaan investasi ini berinvestasi di hampir seluruh dunia dan menguasai investasi hampir USD100 triliun."
"Pemerintah biasanya roadshow ke negara pusat keuangan dunia, seperti Singapura, Hongkong, Jepang, London dan New York. Namun, pusat keuangan dunia terbesar saat ini, ada di New York, nah itulah yang akan saya lakukan yang saya sebut dengan diplomasi keuangan. Melakukan roadshow kepada 17 perusahaan investasi di AS. Hal tersebut dapat berdampak terhadap peningkatan kepercayaan perusahaan investasi dunia pada Indonesia dan menyampaikan hal positif yang pemerintah Indonesia sudah lakukan seperti Omnibus Law," lanjut Dubes Rosan.
Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), Jamal Wiwoho, menyebutkan Diplomasi finansial yang dilaksanakan Dubes Rosan jadi salah satu langkah konkret penguatan hubungan bidang keuangan Indonesia dan AS.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur