Sebagai warga negara digital yang baik, masyarakat harus mengimplementasikan semua nilai-nilai kebangsaan di era digital dengan penuh tanggung jawab. Nilai-nilai kebangsaan yang dimaksudkan adalah Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.
“Kecapakan digital kita harus belandaskan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika,” kata Relawan TIK Indonesia, Shodiqul Masduki S.Pd.I saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (29/6).
Baca Juga: Agum Gumelar: Saya Islam, Shalat 5 Waktu. Saya Juga Meyakini Pancasila
Salah satu bentuk kecakapan digital yang mewujudkan nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika adalah memproduksi konten positif. Semua konten berlandaskan nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Masyarakat tidak boleh membagikan konten yang berunsur Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) atau menghina satu etnis.
Warga negara cakap digital juga berpartisipasi aktif melawan berita-berita hoax di dunia digital. Sehingga mereka harus berpikir kritis dengan melakukan pengecekan setiap informasi yang didapat sebelum menyebarluaskannya.
“Untuk menghindari kampanye hitam atau penyebaran hoax, kita bisa komparasikan dengan berita-berita lain. Kita punya media lain untuk diakses. Kita bisa mencari melalui mesin pencarian Google,” kata Shodiqul.
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur