Pasalnya, baik Rusia dan Ukraina masih belum bisa lepas dari intervensi asing. Fuad menilai pertemuan Jokowi dengan Putin dan Zelensky sulit untuk mencapai cita-cita gencatan senjata kedua negara.
Masalah yang timbul dari perang kedua negara, kata Fuad, bisa memporak-porandakan ekonomi, pangan, transportasi dan juga pengungsi.
"Masalah masalah ini diperbesar lagi oleh kebiasaan Amerika Serikat dan sekutunya, khususnya sekutu Eropa melalui berbagai embargo dan sanksi lain khususnya swift perbankan kepada Rusia,” kata Fuad dikutip rmol.
Menurutnya, tanpa adanya sanksi dari AS pun akibat perang telah berat sekali. Apalagi dengan Amerika Serikat yang telah menghujani sanksi, yang berarti telah memperluas dan memperparah akibat perang.
"Sampai-sampai akibat sanksi itu telah memukul ekonomi Amerika Serikat sendiri, memukul sekutunya di Eropa sehingga mereka pun mendukung Amerika Serikat dengan setengah hati,” katanya.
Dia menambahkan, kondisi yang kompleks itu, tidak akan mengubah perang antara Rusia dan Ukraina dengan melakukan gencatan senjata setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
Atas kondisi itu, Fuad mengaku ragu Jokowi bisa mendamaikan perang Ukraina dan Rusia. Analisa Fuad, perang antara Ukraina-Rusia dan Amerika Serikat dengan NATO sebagai pihak provokator.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur