Ketua FPI, Habib Muhammad Alattas menilai ada kekeliruan pihak imigrasi Negeri Singa dalam profiling Ustadz Alumni Al-Azhar Kairo, Mesir itu. Menurutnya, kekeliruan ini diakibatkan oleh islamophobia yang disuarakan oleh buzzer pro kekuasaan.
"Kami meyakini terdapat kekeliruan dalam profiling oleh otoritas imigrasi Singapura terhadap Ustaz Abdul Somad adalah akibat dari narasi islamophobia yang dibangun oleh bazar pro rezim kekuasaan yang selama ini tidak berhenti memberikan citra negatif palsu terhadap ulama Istiqomah dan intelektual yang kritis terhadap kebijakan penguasa," katanya kepada awak media, Rabu (18/05/2022).
Oleh sebab itu, karena tingkah laku yang selalu menyudutkan ulama bahkan sudah membuat ustadz sekaliber UAS dipulangkan, Muhammad Alattas meminta agar rezim berhenti menggunakan buzzer. Kata dia, penggunaan buzzer juga dapat memecah belah bangsa.
"Kami menuntut rezim berkuasa untuk tidak lagi berternak buzzer, penebar narasi islamophobia yang merupakan ancaman bagi persatuan bangsa," tuturnya.
Di sisi lain, FPI mendesak agar Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengambil sikap tegas untuk memberikan pembelaan terhadap UAS.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur