Ancaman bom itu disampaikan pelaku lewat surat elektronik atau e-mail dengan menggunakan bahasa Rusia.
Zulpan menyebut pengirim teror atas nama Ivan Ivanov.
Teror tersebut dikirim ke alamat e-mail Belarus dan Oseanapol.
Dalam pesannya, pelaku mengancam akan melakukan aksi bom di Kedubes Rusia dan Belarus apabila tidak menghentikan perang terhadap Ukraina.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur