Namun, UAS diduga menyindir sang Gubernur dengan mengunggah tangkapan layar berita media online ber-caption 'Before After Pilkada' di Instagram.
Pengamat Komunikasi Politik dari UIN Suska Riau, Elfiandri, menanggapi unggahan tersebut. Menurutnya, dua gambar berisi berita yang disandingkan UAS dalam postingannya itu beda kasus. Sebab, berita dengan judul "Tak Mau Ikut Campur Soal UAS, Gubernur Riau: Itu Masalah Pribadi, Sensitif" yang diterbitkan pada 2019 silam itu kasus dalam negeri.
"Jadi ada hukum negara kita yang memang harus menangani itu, apakah dihukum atau tidak. Nah berita yang sekarang (berjudul; Gubri Prihatin UAS Ditolak Masuk Singapura), urusannya sama luar negeri. Artinya kita berhak protes jika negara lain semena-mena terhadap warga negara kita," katanya dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Rabu (18/5/2022).
Ia mengimbau publik agar memandang kedua kasus itu secara berbeda. Sebab, hal itu bakal bisa dibandingkan jika berita terbitan 2019 itu berkaitan dengan luar negeri juga.
"Ya sebaiknya UAS lebih arif dalam menyikapi itu. Memang sebagai manusia bisa saja khilaf. Tapi bisa juga maksud UAS memposting beda dengan yang dimaknai publik," ujarnya.
Elfiandri meminta agar publik lebih berbaik sangka terhadap unggahan mantan Dosen UIN Suska Riau berpengikut 6,5 juta di Instagram itu.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur