UAS dikabarkan tidak diperbolehkan masuk ke Singapura lantaran diduga pro-ekstrimis di dalam ceramahnya.
“Kita tidak bisa menyalahkan hal itu. Sebab, tiap negara bisa memilih. Apakah mau berdemokrasi penuh, setengah demokrasi, atau tidak sama sekali,” ujar Ray kepada GenPI.co, Sabtu (21/5).
Menurut Ray, seharusnya Indonesia yang menghormati Singapura yang tidak mengizinkan UAS untuk masuk ke negaranya.
“Kita seharusnya memahami ketentuan-ketentuan yang berlaku di negara lain. Pihak tamu tentu ikut aturan yang berlaku di rumah orang lain,” ucapnya.
Oleh karena itu, semua pihak seharusnya menahan diri agar tidak marah dan atas hal tersebut.
“Pilihan yang tersedia tentu adalah tidak mendatanginya (Singapura, red),” kata dia.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur