Tak tanggung-tanggung, bagian depan ponpes juga dipagari dengan kawat berduri serta dijaga pasukan anjing herder. Tujuannya tak lain adalah untuk menghalang massa masuk.
Penjagaan itu ternyata cukup efektif, terbukti dari ribuan massa yang tertahan di pintu gerbang.
Sempat terjadi dorong-dorongan antar massa dan pihak aparat hingga akhirnya ditenangkan oleh Kapolres Indramayu. Sebelum aksi pendemo Ponpes Al Zaytun terjadi, sang pemimpin Panji Gumilang turun langsung untuk meninjau kondisi gerbang utama.
Ia kemudian meminta massa Al Zaytun agar merapatkan barisan dan menghadang di barisan depan pintu gerbang. Tak hanya itu, Ponpes Al Zaytun juga memiliki banyak anjing herder yang terlatih.
Anjing-anjing ini bahkan dibawa divisi keamanan LKM Rahmatan Lil Alami. “Polisi berjaga di luar amankan saja yang demo hari ini,” tutur Panji Gumilang.
Diketahui, aksi para pendemo dihadir oleh ribuan orang yang mengatasnamakan Forum Indramayu. Mereka menyampaikan 5 tuntutan di antaranya ajaran sesat dan makar NII.
Pendiri NII Crisis Center atau Pusat Rehabilitasi Korban NII, Ken Setiawan menyampaikan tuntutannya juga termasuk tindak pidana pencabulan yang diduga dilakukan oleh pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang.
"Salah satu tuntutan kami meminta pihak berwajib mengusut tuntas tindak pidana pemerkosaan atau pencabulan atas laporan Kartinih yang dilakukan oleh Panji Gumilang," pungkas Ken Setiawan.
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur