Sejak dulu, kata HNW, para tokoh Islam bersama non-muslim dan nasionalis sudah saling mengikat satu sama lain.
"Karena itu Muhammadiyah menyebut bangunan permusyawaratan yang membentuk Indonesia sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah. Artinya negara kesepakatan dari perjanjian yang disepakati," pungkasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Wali Kota Salatiga Muh Haris, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Salatiga Imam Sutomo, Bendahara Umum PP Pemuda Muhammadiyah Zaedi Basiturrazaq, Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah Eko Pujiatmoko, Direktur LBH PP Muhammadiyah Taufik Nugroho, serta Direktur LBH PWM Jawa Tengah Ponxi Yoga Wiguna.
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur