Namun demikian, dia menekankan bahwa hal itu bukan berarti Muhammadiyah antikolaborasi atau kerja sama. Tapi menjadi pesan kepada bangsa bahwa konsep berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) ala Bung Karno bisa ditegakkan.
“Bahwa investasi kekuatan dari luar itu ok, tapi harus di atas kepentingan bangsa dan negara dan harus terus meningkatkan, mengoptimalkan kemampuan kemandirian bangsa. Jadi konsep Berdikarinya Bung Karno, itu harus kita wujudkan dalam praktiknya,” kata Haedar
SM Tower dibangun dengan konsep Living Muslim Hotel. Konsep ini lebih menekankan kepada core values (nilai-nilai) kehidupan muslim yang dijalankan di SM Tower.
Hotel dilengkapi dengan ruangan ballroom yang bisa menampung audiens 300 orang, lengkap dengan fasilitas videotron LED display/LCD projector, standart sound system, dan internet access.
Selain itu, ada juga 3 meeting room berkapasitas mulai 20 hingga 100 orang. Ada ruang memanjakan pengunjung menyantap hidangan khas dari para koki profesional, yaitu Kemadjoean Resto. Sementara di lantai atas ada rooftop yang menyuguhkan pemandangan Kota Yogyakarta.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur