Sambung dia, "Di mana-mana saya dilabeling itu, meski itu hak orang melakukan labelisasisi itu. Saya berusaha menampilkan saya bukan ustad saya bukan politisi karena politisi itu menurut saya orang yang berkarir berjenjang di dunia politik," jelasnya.
Selain itu, pihaknya menjawab alasan mengapa dirinya mendukung Prabowo-Sandi.
"Saya ini sebagai konsultan yang akhirnya kemudian kecewa berat dengan lima tahun kepemimpinan Pak Jokowi janji-janji Pak Jokowi tak terpenuhi, katanya mau beli Indosat ternyata tidak, mau membuka lapangan kerja tidak,"
"Kami melihat pada waktu itu siapapun yang memiliki kekuatan untuk tidak lagi memilih Pak Jokowi kita dukung dan pada waktu itu adalah Pak Prabowo dan akhirnya kita mendukung habis Pak Prabowo agar lima tahun kedepan lebih baik. Tapi ternyata hasil diputuskan oleh keputusan MK dan KPU dimenangkan Jokowi. Tapi akhirnya saya taat hukum dan kami ikut presiden kami, yakni Pak Jokowi, bukan Pak Prabowo, Pak Prabowo adalah Menhan," tegasnya.
Sumber: populis.id
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur