“Jadi pak Dudung tahu betul bahwa TNI dan ulama tidak bisa dipisahkan. Kemitraan TNI dan ulama sangat erat dan menjadi penentu kemenangan Indonesia melawan penjajah. Warisan ini yang ingin pak Dudung pertahankan,” paparnya.
Fernita menambahkan bahwa selama menjadi orang nomor satu di kesatuan TNI AD, Jenderal Dudung memang sudah sering melakukan kunjungan ke pesantren, menemui kiyai, ustad, santri dan habaib. Hal ini dilakukan karena KSAD Dudung tetap ingin menjadikan ulama sebagai panutan dalam menjaga keamanan, persatuan dan kesatuan Indonesia dari segala macam bentuk ancaman.
“Jadi kebersamaan TNI dan ulama, santri, dan habaib yang sudah terbangun selama ini ingin diteruskan oleh pak KSAD,” tambah Fernita.
Diberitakan sebelumnya, KSAD Dudung dan Habib Luthfi meresmikan Tugu Perjuangan Pakalangan. Dalam kesempatan itu, Dudung menyampaikan ucapan terima kasih kepada Habib Luthfi bin Yahya serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan pembangunan Tugu Perjuangan Pekalongan.
"Tugu Perjuangan Pekalongan ini dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada para pejuang, serta untuk mengenang nilai-nilai perjuangan rakyat Pekalongan dalam pertempuran melawan penjajah pada tanggal 3 Oktober 1945. Pertempuran yang telah mengakibatkan 37 pejuang gugur, dan 12 lainnya mengalami kecacatan," kata KSAD Dudung. (*)
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur