Belum lama ini, Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura menyebutkan bahwa seorang remaja di Singapura telah menjadi korban radikalisasi UAS.
Melansir dari The Straits Times, Singapura telah menemukan beberapa warga yang diduga terpapar radikalisasi setelah menonton video dan mengikuti khotbah UAS.
Di antara mereka yang ditangkap adalah seorang anak berusia 17 tahun yang ditahan di bawah Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri pada Januari 2020.
"Remaja itu telah menonton ceramah YouTube Somad tentang bom bunuh diri, dan mulai percaya bahwa pelaku bom bunuh diri adalah martir," kata Menteri Hukum dan Dalam Negeri K. Shanmugam pada hari Senin, (23 Mei).
"Khotbah Somad memiliki konsekuensi dunia nyata," tambahnya kepada wartawan di kantor pusat Kementerian Dalam Negeri (MHA) di daerah Novena, Singapura.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur