POLHUKAM.ID - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengusulkan agar seluruh rumah ibadah terutama masjid diawasi dan dikontrol secara ketat agar tidak ada penyebaran kelompok radikal.
Menyikapi hal tersebut, Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya mengatakan, usulan itu mengada-ada dan kurang tepat.
"Wacana BNPT ini sangat kontra produktif bahkan bisa dibilang konyol," kata Harits lewat keterangan tertulisnya, Kamis (7/9).
Menurutnya, setiap tempat perlu diwaspadai adanya penyebaran kelompok radikal di Indonesia, tidak hanya di rumah ibadah.
"Kalau tetap bersikukuh dengan realisasi pengawasan masjid, sebaiknya diintensifkan juga sekalian toilet-toilet umum juga diawasi. Jangan sampai ada teroris atau orang radikal memanfaatkan toilet,"katanya.
"Warung-warung kopi juga diawasi, jangan sampai teroris dan kaum radikalis nongkrong ngopi dan menebar gagasan teror kepada pengunjung," imbuhnya.
Dengan adanya pengawasan menyeluruh, kata Harits, maka BNPT akan dinilai serius dalam memberantas kelompok radikal dan terorisme.
"BNPT jangan setengah hati kalau mau memata-matai secara ketat kepada semua entitas umat Islam," tutupnya.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
KPK Kembali Bertaring Setelah Lama Mati Suri
Keluarkan Pernyataan Semua Tanah Milik Negara, Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid Minta Maaf
Najwa Shihab Inspirasi Mahasiswa di Grand Launching Universitas Harkat Negeri
Kegiatan Agama Ummi Cinta di Bekasi Bikin Resah, Bayar Infak Rp 1 Juta Dijamin Masuk Surga