Hasil pemeriksaan awal tim Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Kaltara menyatakan bahwa korban HS tidak ditemukan denyut nadi.
Almarhum Brigpol HS menjabat sebagai Banit 3 Subden 1 Den Gegana Satuan Brimob Polda Kaltara yang bertugas sebagai ajudan Kapolda Kaltara.
Kabar terbaru atas permintaan keluarga HS akan diautopsi di Semarang. "Barusan pihak keluarga korban minta autopsi dilaksanakan di Semarang, jadi di Rumkit Tarakan hanya visum luar", tutup Budi.
Kasus kematian tak wajar di kalangan ajudan Kapolda juga pernah terjadi, sebelumnya kasus serupa terjadi di Polda Gorontalo, Briptu RF yang ditemukan meninggal di dalam mobilnya di jalan GORR, Gorontalo. Kasus kematian ajudan Kapolda Kaltara dan ajudan Kapolda Gorontalo hanya berselang 7 bulan.
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur