"Diplomasi Singapur seperti anak kecil yang dikasih permen lalu manut disuruh ngomong ape aje, tanpa terlebih dulu meneliti kebenaran," kritik warganet.
"Trus manfaatnya diplomasi itu apa buat NKRI? Pentingnya apa? Apakah dia mewakili Indonesia? Jangan ganggu hak dan kedaulatan negara lain," tutur warganet lain.
"Menjaga kedaulatan rumahnya sendiri dan bukan urusan tamu yang gak jelas," tegas warganet.
"Sekelas menteri di Singapura ngomongnya kok mirip-mirip abu janda," timpal yang lainnya, membandingkan sikap Singapura dengan pegiat media sosial.
Di sisi lain, Singapura masih berpegang pada prinsip mereka menolak masuknya UAS yang dianggap menyebarkan paham ekstremis. Bahkan, Menteri Dalam Negeri Singapura, K Shanmugam, sempat mengungkap UAS meradikalisasi seorang remaja berusia 17 tahun hingga ditangkap pada 2020 lalu.
Sumber: bogor.suara.com
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur