POLHUKAM.ID - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara DIY menggelar aksi teatrikal di sekitar Tugu Yogyakarta, Jumat (27/10). Foto wajah Presiden Jokowi, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, dan Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman disilang merah oleh mahasiswa.
Aksi ini merespons Mahkamah Konstitusi yang dianggap telah luntur integritasnya setelah mengabulkan sebagian "perkara 90" yang dinilai mempermulus laju Gibran Rakabuming Raka, anak sulung Presiden Jokowi, maju pilpres.
"Kami mengecam dan mengutuk keras segala bentuk praktik politik dinasti yang itu buruk, jelek, bahkan keji bagi proses demokrasi," kata Arya Dewi Prayetno, Koordinator Daerah BEM Nusantara DIY.
Anwar Usman yang juga ipar Jokowi dinilai sengaja meloloskan pengubahan syarat capres-cawapres agar Gibran bisa berpasangan dengan Prabowo.
"Bagaimana dipertontonkan oleh rezim saat ini di mana kuasa-kuasa itu hanya berdasarkan relasi dan hubungan keluarga, kami menyayangkan hal tersebut," kata Arya.
"Maka tuntutan kami pada hari ini adalah menuntut pemerintah untuk mengembalikan integritas MK atau mereposisi MK sebagai suatu lembaga negara yang memiliki integritas, kapabilitas, dan akuntabilitas," lanjut mahasiswa ISI Yogyakarta ini.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur