Lebih lanjut Mu'ti menerangkan, untuk mendatangkan para capres-cawapres itu tidak mudah karena mendekati masa kampanye.
"Sekarang, kan, sudah masa mendekati kampanye. Dan kalau mengundang beliau tentu sudah tidak leluasa bagi Muhammadiyah karena sudah di bawah koordinasi dan di bawah pengawasan dari Bawaslu dan KPU," terang Mu'ti.
Sehingga, pihaknya harus berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu untuk menghadirkan para capres-cawapres untuk berdialog.
"Karena itu kalau, toh, misalnya Mas Gibran akan berdialog dengan Muhammadiyah kami akan harus komunikasi dengan KPU sebagai penyelenggara pemilu," kata dia.
"Kalau sekarang memang belum masa kampanye. Jadi kami menyelenggarakan dialog publik ini di kampus sebagai bagian dari dialog dan kajian ilmiah atas visi misi dan program yang ditawarkan," bebernya.
Sementara itu, Prabowo Subianto menyebutkan alasan ketidakhadiran Gibran karena putra Presiden Jokowi itu sedang menghadiri acara Nahdlatul Ulama di Mojokerto.
"Saya meminta maaf Saudara Gibran Rakabuming Raka tidak bisa hadir karena justru ada acara lain yang bersamaan juga di Jawa Timur juga. Tapi yang menyelenggarakan Nahdlatul Ulama," ujar Prabowo.
Sumber: kumparan
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur