Tentu saja, lanjut Riko, tidak ada korelasi berbahasa asing dalam debat. Bahkan bisa menjadi salah tafsir dan pemahaman publik. Sehingga memperburuk kualitas demokrasi. "Debat ini bukan forum internasional.
Jadi ide debat capres berbahasa asing sebagai gagasan ngawur," katanya. Selain itu pula, esensi debat lebih melihat kandidat menjabarkan masalah bangsa. Sekaligus menunjukkan strategi penyelesaiannya.
Artinya mengetahui kedalaman kandidat terhadap persoalan kekinian dan harapannya. Debat berbahasa asing, lanjut Riko lebih tepat pada forum internasional.
Pada momen itu memang audiennya tidak memahami Bahasa Indonesia, pantas untuk berbahasa asing. "Kok bisa ada ide seperti ini," katanya mempertanyakan
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur