Baca Juga: Penyusunan Dapodik SD dan SMP Masih Lemah, Ini Kata Kadisdikbud
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Erwin Aksa merespon pernyataan Jusuf Kalla yang berstatus sebagai kader biasa dan bukan pengurus. Ia beranggapan sikap Jusuf Kalla itu tidak mencerminkan sikap Golkar.
"Selama tentunya Pak JK tidak membawa bendera Golkar, tetapi sebagai pribadi," kata Erwin Aksa.
Erwin Aksa melihat posisi Jusuf Kalla saat ini sama persis dengan posisinya di tahun 2019. Pada saat itu, dirinya memilih Prabowo Subianto sementara partainya berada di koalisis Jokowi.
Baca Juga: Pengamanan Nataru, Polres Murung Raya Turunkan Ratusan Personel Gabungan
Pada saat itu, Erwin memutuskan mundur dai kepengurusan dan kembali setelah pemilihan presiden telah selesai.
Ia berkata Golkar mementingkan asas prestasi, dedikasi, disiplin, loyalitas, dan tidak tercela (PD2LT). Erwin menilai Jusuf Kalla memenuhi asas-asas tersebut sebagai kader Golkar.
"Kalau Golkar tentunya ingin menang pileg. Pak JK banyak menitipkan kader-kadernya sebagai caleg, ketua Golkar, bahkan calon gubernur dan bupati," pungkasnya. ***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kaltenglima.com
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur