Sementara itu, wilayah yang masuk dalam kategori siaga mencakup Aceh, Sumatera Utara, dan Riau.
Andri Ramdhani juga memberikan informasi bahwa masyarakat dapat mengakses prakiraan berbasis dampak hingga level kecamatan melalui website resmi BMKG di https://signature.bmkg.go.id.
Baca Juga: Polres Jayapura Siapkan 500 Personel untuk Penjemputan Jenazah Lukas Enembe
Terakhir, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah di Jawa Barat disebabkan oleh kondisi dinamika atmosfer, seperti melemahnya pusat tekanan rendah di sekitar Laut China Selatan.
Hal ini mengakibatkan aliran massa udara basah dari utara masuk ke wilayah selatan ekuator, membentuk pola pertemuan angin di sekitar wilayah Jawa Barat, dan memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan yang intens.
BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem sejak tanggal 18 Desember 2023, yang diperbaharui pada tanggal 23 Desember 2023.
Jawa Barat termasuk salah satu wilayah yang masuk dalam kategori peringatan dini selama periode Natal dan Tahun Baru 2023/2024. ***(Ll)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: borneostreet.id
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur