Akibat serangan tersebut, Lee Jae Myung jatuh ke tanah, dan seseorang segera menempelkan sapu tangan pada lehernya untuk menghentikan pendarahan.
Seorang saksi bernama Jin Jeong-hwa melaporkan kepada stasiun televisi YTN bahwa Lee Jae Myung kehilangan banyak darah.
Sejumlah video yang beredar di media sosial menunjukkan penyerang yang mengenakan mahkota kertas bertuliskan "Saya Lee Jae-myung" dikejar dan dihadang oleh beberapa orang.
Petugas kepolisian berhasil menangkap tersangka di tempat kejadian.
Namun, saat diinterogasi, tersangka enggan mengungkapkan motif di balik serangan tersebut, seperti yang dilaporkan oleh kantor berita Yonhap.
Partai Demokrat, yang memberikan dukungan kepada Lee Jae Myung, menyebut peristiwa tersebut sebagai "serangan teroris terhadap Lee dan ancaman serius terhadap demokrasi."
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: paradapos.com
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur