“Ada 1.931 pengungsi di kecamatan Wulanggitang, dan 328 pengungsi di kecamatan Ile Bura,” kata Bapak Herin, menambahkan bahwa jumlah pengungsi dapat meningkat seiring dengan lebih banyak orang yang mencari perlindungan dari gunung berapi tersebut.
“Karena peningkatan status (Gunung Lewotobi Laki-Laki), masyarakat harus direlokasi ke zona aman untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.” Sambungnya.
Otoritas setempat pada 1 Januari meningkatkan status gunung berapi tersebut menjadi yang tertinggi kedua dari empat tingkat peringatan di Indonesia, dan memperluas zona eksklusi dari 2 km menjadi 4 km di sekitar kawahnya.
Baca Juga: Jalan Menuju Boyolali Tergenang Banjir
Abu dari gunung berapi ini juga membuat Bandara Frans Seda, yang berjarak lebih dari 80 km, tutup sejak 1 Januari.
Negeri kepulauan Indonesia ini terletak di Cincin Api Pasifik, sebuah area dengan aktivitas vulkanik dan seismik yang intens.
Pada Desember lalu, Gunung Merapi, yang berarti "gunung api", di pulau Sumatra juga meletus, dan mengakibatkan 23 orang tewas.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur