Gus Rauf sapaan akrabnya, selain tak elok secara etika, Gibran juga kembali melanggar aturan debat yang telah disepakati bersama.
“Sudah menjadi kesepakatan tidak boleh menggunakan singkatan. Kalau pakai singkatan atau terminologi asing harus dijelaskan dulu.
" Di debat cawapres pertama itu sudah dia gunakan untuk mensliding cak Imin, tapi kenapa diulangi lagi? Ini berarti di alam bawah sadarnya hal seperti itu dianggap biasa,” ujar Gus Rauf yang juga menjabat Deputi Santri Milenial di Timnas Anies-Muhaimin.
Forum debat, sambung Gus Rauf, seharusnya fokus pada visi misi dan kebijakan dari masing-masing calon yang akan dipilih rakyat. “Bukan saling merendahkan dan mencibir, gak panteslah.
"Dia lupa bahwa lawan dalam debat itu adalah teman dalam kompetisi berdemokrasi. Jadi kalau niatnya menjatuhkan lawan, itu sudah di luar akal sehat kita,” sesal Rauf.
Baca Juga: Wujudkan Pemilu Damai, Kaops NCS Polri Kunjungi Tiga Tokoh Lintas Agama
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jakarta.suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur