Dengan begitu, antara satu pemandu wisata dengan pemandu wisata yang lain satu cerita alias ada kesamaan. Yang terpenting, merupakan sejarah asli candi tersebut. "Yang tidak kalah penting, untuk memberdayakan warga sekitar atas keberadaan Candi Borobudur. Itu juga harus dilakukan penataran, pelatihan atau pembekalan terlebih dahulu," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, belum lama ini Menkomaritim dan investasi mengumumkan akan membatasi pengunjung Candi Borobudur dan menerapkan tarif baru untuk tiket masuk bagi turis asing maupun lokal.
Tak tanggung-tanggung, pengunjung lokal atau turis lokal nantinya diharuskan membayar tiket Rp750.000 untuk sekali masuk. Sementara, wisatawan mancanegara bakal dikenakan tarif US$100 atau jika dirupiahkan setara dengan Rp1.443.000 (kurs US$1=Rp14.400) atau hampir dua kali lipat dari harga tiket untuk turis lokal.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur