Hacker yang Klaim Retas PDN Ternyata Kasihan dengan Indonesia, Siap Berikan Kunci untuk Buka Data Secara Cuma-cuma

- Selasa, 02 Juli 2024 | 13:15 WIB
Hacker yang Klaim Retas PDN Ternyata Kasihan dengan Indonesia, Siap Berikan Kunci untuk Buka Data Secara Cuma-cuma



POLHUKAM.ID  - Serangan ransomware ke Pusat Data Nasional atau PDN yang dikelola Kominfo memasuki babak baru. Setelah pemerintah memastikan tak akan menuruti permintaan tebusan dari pelaku hacker, data PDN Kominfo yang ada di tangan hacker justru dikabarkan akan dikembalikan.


Hacker atau kelompok peretas Brain Cipher yang menyerang Pusat Data Nasional Kominfo menyebut akan memberikan kunci deskripsi untuk membuka data PDN secara cuma-cuma alias gratis. Anda tidak salah baca, hacker akan memberikan akses ke data tersebut secara gratis.


Informasi tersebut datang sepihak dari pernyataan yang dirilis oleh kelompok peretas tersebut lewat unggahan akun X milik @stealthmole_int. Diketahui bahwa akun media sosial tersebut merupakan akun perusahaan keamanan siber yang berbasis di Singapura.


Seperti bisa dilihat pada gambar, unggahan di X (sebelumnya Twitter) itu juga memperlihatkan tangkapan layar tentang pernyataan kelompok Brain Cipher, dari sebuah forum yang menjanjikan bahwa pada hari Rabu (3/7) esok, mereka akan memberikan kunci decryption untuk akses data yang terkena ransomware.



“Pada Rabu ini, kami akan memberikan kunci secara gratis. Kami berharap serangan kami memberikan pernyataan jelas mengenai pentingnya membiayai industri dan merekrut ahli di bidangnya (keamanan siber),” tulis kelompok tersebut diterjemahkan dari bahasa Inggris.


Akun X tersebut juga menjelaskan bahwa geng Brain Cipher mengumumkan mereka akan merilis kunci dekripsi secara gratis alias cuma-cuma. Namun, mereka menekankan perlunya pendanaan dan spesialis keamanan siber.


Selain itu, kelompok Brain Cipher itu juga meminta maaf kepada Indonesia atas gangguan tersebut. Mereka meminta pengakuan publik atas keputusan mereka.


“Serangan kami tidak memiliki konteks politik, ini hanya penetration testing. Kepada masyarakat Indonesia, kami memohon maaf atas dampak yang dirasakan banyak pihak,” tulis kelompok Brain Cipher.

Halaman:

Komentar