"Alih-alih menghamburkan uang untuk fasilitas mewah bagi tamu VVIP, dana tersebut bisa dialokasikan untuk program-program yang lebih berdampak langsung bagi masyarakat, seperti bantuan sosial, pembangunan infrastruktur yang mendukung perekonomian lokal, atau peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan," kata Achmad.
Konsekuensi Jangka Panjang
Keputusan seperti ini juga berdampak pada persepsi publik terhadap pemerintah. Ketika masyarakat melihat pemerintah mengeluarkan dana besar untuk hal-hal yang dianggap tidak mendesak, kepercayaan terhadap kebijakan dan kepemimpinan pemerintah bisa menurun.
"Ini bisa mempengaruhi stabilitas politik dan sosial di masa depan," kata Achmad.
Selain itu, inflasi biaya sewa mobil yang terjadi akibat permintaan tinggi dari pemerintah bisa mempengaruhi harga sewa mobil di pasar lokal dalam jangka panjang. Ini dapat membebani masyarakat lokal yang membutuhkan layanan sewa mobil untuk keperluan sehari-hari atau bisnis.
Perayaan HUT ke-79 RI di IKN dengan penyewaan 1.000 unit mobil untuk tamu VVIP adalah langkah yang terlalu ambisius dan menghamburkan uang negara.
Dalam situasi ekonomi yang masih rentan, kebijakan ini menunjukkan kurangnya sensitivitas pemerintah terhadap kondisi masyarakat.
Sebagai alternatif, pemerintah perlu mempertimbangkan langkah-langkah yang lebih bijak dan efisien, seperti optimalisasi fasilitas lokal, fokus pada kesederhanaan, dan penggunaan transportasi publik.
"Dengan begitu, perayaan HUT RI bisa tetap meriah tanpa harus membebani anggaran negara dan masyarakat," kata Achmad.
Sumber: mediaindonesia
Artikel Terkait
Misteri Pria dan Anti Puspita di Hotel Terungkap, Polisi Ungkap Kronologi Singkat yang Mengejutkan
Indonesia Gugat Israel Soal Larangan Atlet di Kejuaraan Senam 2025, Erick Thohir: Kita Siap Hadapi!
Wanita Hamil Tewas Tragis di Kamar Hotel Palembang, Polisi Buru Pelaku Pembunuhan
Purbaya Tegaskan Harga Rokok Tak Akan Naik di 2026, Ini Alasannya!