Ketika Prabowo Dipermalukan Oleh TKI: 'Aku Tak Akan Pulang ke Negeri yang Tak Memberi Harapan!'
Oleh: Ali Syarief
Akademisi
Pemerintahan Prabowo belum genap seumur jagung, tetapi mesin propaganda sudah bekerja seperti lokomotif yang baru dicat ulang: mengilap di luar, meskipun mesinnya tetap tua dan berkarat. Para pejabat berlomba-lomba menyajikan narasi optimisme.
Indonesia akan menjadi negara superpower! Ekonomi kita akan melesat bak roket, dan investasi akan datang berduyun-duyun seperti tamu undangan pernikahan pejabat.
Bahkan, rakyat dijanjikan makanan bergizi setiap hari, seakan-akan semua akan disuapi dengan sendok emas.
Namun, sehebat-hebatnya Public Relation pemerintah, ada satu hal yang mereka lupa: realitas.
Dalam satu kalimat sederhana, seorang Warga Negara Indonesia yang bekerja di luar negeri membuyarkan semua mimpi indah tersebut. Katanya, “Saya tidak akan pulang ke negeriku yang tidak memberi harapan.”
Ah, betapa kurang ajarnya orang ini! Sudah merantau, mencari nafkah di negeri orang, lalu malah berani-beraninya mengkritik negara asalnya.
Tidakkah dia tahu bahwa Indonesia kini sedang bangkit?
Tidakkah dia mendengar bahwa kita telah menandatangani berbagai proyek strategis yang katanya akan membawa kemakmuran?
Tidakkah dia menyimak janji-janji mulia tentang kemandirian pangan, industri canggih, dan pembangunan yang merata dari Sabang sampai Merauke?
Atau mungkin, dia hanya memilih percaya pada kenyataan, bukan ilusi?
Pemerintah dan para pendukung setianya tentu punya jawaban siap saji untuk orang-orang seperti ini.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur