Dalam dugaan impor 600 ribu barel minyak mentah Zatapi, Pertamina diperkirakan tekor Rp65 miliar hanya pada satu transaksi.
Namun kasus ini dihentikan oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri karena dianggap tidak merugikan negara.
Saat itu, muncul julukan untuk Riza yaitu The Gasoline Godfather atau yang berarti rajanya raja minyak.
Di dunia perminyakan, Riza memiliki sejumlah perusahaan yang beroperasi di Singapura, seperti Supreme Energy, Paramount Petroleum, Straits Oil, dan Cosmic Petroleum.
Selain itu, pada tahun 1997, ia pernah mewakili PT Dwipangga Sakti Prima perusahaan milik Mamiek Soeharto dan Bambang Trihatmodjo dalam pembelian pesawat Sukhoi di Rusia.
Perusahaan ini sebelumnya terseret kasus mark-up pengadaan pesawat Hercules pada 1996.
Dalam perjalanan tersebut, Riza didampingi sejumlah tokoh, termasuk Ginandjar Kartasasmita dan Jenderal Wiranto.
Nama Riza juga sempat mencuat dalam kasus yang menyeret Ketua DPR RI, Setya Novanto, terkait polemik perpanjangan izin operasi PT Freeport Indonesia, perusahaan tambang emas besar yang telah beroperasi di Papua sejak 1966.
Selain itu, ia disebut-sebut memiliki peran dalam Pemilu 2014 sebagai salah satu pendukung dan penyokong dana untuk Prabowo Subianto.
Selain berkiprah di dunia perminyakan, Riza disebut memiliki unit usaha lain yakni pusat perbelanjaan di kawasan Jakarta Pusat, Sudirman Central Business District (SCBD) dan fasilitas hiburan bagi anak-anak, KidZania di pusat perbelanjaan tersebut.
Sayap bisnis Riza pun disebut pernah melebar ke transportasi udara.
Ia memiliki saham di maskapai penerbangan AirAsia Indonesia, melalui PT Fersindo Nusaperkasa.
Sumber: Sawitku
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur