Pak Prabowo, Terlalu Mahal Kerukunan Bangsa Indonesia Jika Harus 'Dikorbankan' Hanya Demi Melindungi Aguan!
Oleh : Ahmad Khozinudin, S.H.
Advokat
Koordinator Tim Advokasi Melawan Oligarki Rakus Perampas Tanah Rakyat (TA-MOR-PTR)
Dalam agenda silaturahmi ke Kesultanan Banten (Jum’at, 28/2), secara tegas Mayjen TNI Purn Soenarko menyatakan Anti China yang berkarakter rakus & licik seperti Aguan.
Mantan Danjen Kopassus ini, juga menegaskan betapa jahatnya praktik perampasan tanah oleh proyek PIK-2, baik di darat maupun di laut.
Sayangnya, tindakan pemerintah justru terlihat jelas melindungi kepentingan proyek PIK-2 milik Aguan.
Salah satu indikatornya, sikap Sakti Wahyu Trenggono Menteri KKP yang menyebut pagar laut sepanjang 30,16 KM dibuat oleh Arsin Kades Kohod dan staf desa bernama Tarsin.
Bahkan, sambil memberikan penegasan seolah-olah Arsin dan Tarsin siap membayar denda Rp 48 miliar yang ditetapkan oleh KKP.
Sikap Menteri KKP tersebut, juga setali tiga uang dengan Nusron Wahid Menteri ATR BPN.
Pernyataan Menteri ATR BPN soal pencabutan sertifikat laut yang berubah-ubah, dari pernyataan seluruh sertifikat (363 SHGB dan 17 SHM) secara material dan faktual ada di laut, yang dibatalkan hanya 50 SHGB, lalu Ada 58 sertifikat dipastikan tidak jadi dibatalkan, dan terakhir membantah informasi yang beredar bahwa dirinya batal mencabut sertifikat Hak Guna Bangunan atau HGB di kawasan pagar laut milik pengusaha Sugianto Kusuma alias Aguan.
Akhirnya, saat ini masyarakat tidak percaya ada sertifikat yang dibatalkan sebelum sertifikat tersebut digunting didepan rakyat.
Terlihat jelas, intensi keberpihakan Menteri KKP dan Menteri ATR untuk menyelamatkan kepentingan Aguan. Begitu juga sikap aparat penegak hukum.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur