"Semua sama saja. Tidak ada yang berubah di negeri ini. Penguasanya ya itu-itu saja. Isu ini dan itu saling bertumpuk," katanya.
Ia juga menyebut bahwa bukan karena rezim saat ini lebih buruk dari sebelumnya, melainkan karena sistem yang ada memungkinkan orang-orang yang sama terus bertahan dan bahkan semakin kuat.
“Bukan karena kesalahan rezim yang sekarang—yang adalah kelanjutan dari rezim sebelumnya. Juga bukan karena ganti pemain. Pemain-pemainnya tetap sama. Dari sejak zaman Suharto sampai sekarang," tegasnya.
Supriatma juga mengungkapkan bahwa para taipan kini semakin kuat mengendalikan kebijakan negara.
Hal ini, kata Supriatma, menjelaskan mengapa Presiden terpilih Prabowo Subianto berusaha mempertahankan Sri Mulyani di dalam kabinetnya.
"Itu juga yang menjelaskan mengapa Mbah Wowo berusaha keras supaya Sri Mulyono Nipunegoro tetap bersamanya," ungkapnya.
Supriatma menegaskan bahwa hukum kekuasaan di Indonesia masih sama seperti di era Orde Baru.
"Hukum kodok, menendang ke bawah untuk bisa melesat ke atas dan nguntal sebanyak-banyaknya. Orang-orang ini punya perut tanpa dasar. Apa saja diuntal!" kuncinya.
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur