7. PT. Nukkuwatu Lintas Nusantara – Perusahaan perdagangan batubara yang didirikan Jeffri Ardiatma, Ryanda Rachmadi, Purnawan Hardiyanto, dan Helmi, dengan omzet Rp99 miliar (2021) dan Rp180 miliar (2022).
Tak cuma itu, Febri juga dilaporkan atas dugaan permainan lelang barang rampasan dalam kasus Jiwasraya.
Dalam kasus itu, saham PT GBU, yang seharusnya bernilai Rp12 triliun, dilelang Pusat Pemulihan Aset (PPA) Kejagung pada 18 Juni 2023 dan dimenangkan oleh PT Indobara Putra Mandiri (IUM) hanya seharga Rp1,945 triliun.
Akibatnya, negara diduga mengalami kerugian hingga Rp7 triliun.
Selain dugaan pencucian uang dan kongkalikong Jiwasraya, Febrie juga dilaporkan terkait beberapa kasus lainnya, yakni perkara suap Ronald Tannur dengan terdakwa Zarof Ricar dan dugaan penyalahgunaan kewenangan dalam tata niaga batu bara di Kalimantan Timur.
Terkait empat laporan ini, Febri menilainya sebagai bentuk pelawanan balik koruptor.
Alasannya, ada sejumlah kasus korupsi di Kejagung tengah menjadi sorotan, di antaranya kasus Timah, makelar kasus Zarof Ricar, hingga yang terbaru terkait tata kelola minyak mentah Pertamina.
"Semakin besar perkara yang sedang diungkap, pasti semakin besar serangan baliknya," ujar Febrie kepada wartawan saat dihubungi, Jakarta, Selasa (11/3/2025).
Febrie mengaku tidak ambil pusing dengan laporan yang ditujukan kepadanya dan menyatakan hal tersebut sebagai sesuatu yang biasa terjadi.
"Biasalah, pasti ada perlawanan," ucapnya.
Sumber: Inilah
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur