Disaat itu bukan hanya sebagai TKA tapi mereka telah berhasil menyusup masuk kedalam lembaga negara dan institusi negara sebagai ASN dan anggota Polri karena telah memiliki E-KTP resmi.
Jumlah Warga Negara Asing Komunis Cina akan terus meningkat dan membengkak yang endingnya nanti bakal menyeimbangi jumlah total penduduk pribumi Indonesia yang 277 juta jiwa.
Xi Jinjing telah membentuk team khusus yaitu para agen Ministry of State Security ( MSS ) yaitu agen Intelijen Tiongkok untuk terus bekerja sama dengan birokrat pemerintah untuk meremote pemerintah dan tindakan preventif dalam rangka memberangus komponen-komponen inti.
Ada Dua Komponen Inti Bangsa yaitu : Komponen Umat Islam dan Komponen Kerajaan Nusantara
Dua komponen ini dipandang oleh PKC Partai Komunis Cina (PKC) dan “MSS” sebagai momok penghalang terbesar bagi Invasi Cina Komunis kuasai Indonesia.
Karena dua elemen ini dipandang sebagai “Elemen Garda Terdepan” elemen perlawanan rakyat semesta bagian dari Sishankamrata. Merupakan ancaman terbesar bagi misi Inlander Cina kuasai Indonesia.
Agen MSS intelijen China tersebut saat ini diyakini telah berhasil melakukan infiltrasi menyusup kedalam institusi BIN dan Mabes Polri sehingga dua lembaga tersebut saat ini dalam kontrol MSS Cina dan PKC Cina.
Dengan tujuan untuk memberangus_ komponen Umat Islam dengan issue terorisme dan radikalisme.
Memunculkan kembali issu teroris, radikalis dan intoleran terhadap umat Islam Indonesia sebagai komponen inti mayoritas terbesar di Indonesia.
Dan memunculkan issue feodalisme terhadap komponen Kerajaan Nusantara sebagai komponen inti kaum pribumi.
Melemahkan dan melenyapkan dua komponen inti tersebut adalah by design program jangka pendek dan utama didalam operasi intelijen MSS.
Karena Dua Komponen tersebut bagi negara RRC Cina komunis adalah Dua komponen yaitu Umat Islam dan Kerajaan (monarki) adalah garda terdepan negara sebagai penghalang terbesar dan terberat dalam Cina menguasai Indonesia.
Mekanisme strategi secara politik telah ditempuh Cina dengan ikut campur dalam peta politik pemilihan capres Indonesia yang diinginkan rezim RRC Xi Jinping dan secara pasukan dengan Cina mengirim tentaranya dengan kamuflase TKA adalah benar serius.
Para TKA Cina nantinya ditugaskan untuk menguasai wilayah-wilayah sepanjang sabuk kepulauan Indonesia, pinggir kota lalu kemudian mengepung kota (sistem desa kepung kota) dan akhirnya menguasai center negara.
Kita sangat paham bagaimana cara strategi dan ambisi China dalam menguasai sebuah negara seperti telah berhasil mereka kuasai yaitu Xinjiang (Muslim), Mongolia (kekaisaran) dan Tibet (Biksu Budha).
Awalnya seolah beri bantuan dengan sebar hutang tinggi lalu bangun infrastruktur dengan sistem skema “turn-key project”.
Tentara cina terlatih dari bangsa Han yang perintah presiden RRC Xi Jinping mayoritas mereka tidak boleh balik kembali ke negaranya Cina.
Lalu setelah cukup waktu dan kuat, baru negara tersebut direbut, diduduki dan dikuasai.
Dan dilakukan race cleansing “pembersihan ras” kepada etnis pribumi Indonesia bagi yang melawan dan menentangnya. ***
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur