POLHUKAM.ID - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan ada pemain besar yang menghambat pemerintah melakukan penataan sistem distribusi energi, seperti BBM dan LPG.
Oleh karena itu, Bahlil menekankan perlu langkah berani dan tegas untuk membasmi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut.
"Nah, ini kita lagi tata. Memang untuk melawan pemain-pemain besar, oknum-oknum ini, butuh nyali," ujar Bahlil dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Senin (17/3).
Ia tak menyebut siapa pemain besar tersebut. Cuma, Bahlil menyebutkan bahwa salah satu fokus utama pemerintah saat ini adalah memastikan subsidi BBM tepat sasaran dan diterima oleh masyarakat yang benar-benar berhak.
Tujuannya untuk menjaga pengelolaan anggaran negara dilakukan secara transparan dan bertanggung jawab.
"Setiap satu rupiah uang negara yang dikeluarkan untuk rakyat, kita wajib untuk menjaga, memastikan, mengawal agar dana itu sampai di tengah-tengah rakyat. Itu perintah Bapak Presiden Prabowo," tegasnya.
Bahlil merinci bahwa negara telah mengalokasikan anggaran besar untuk subsidi dan kompensasi energi.
Dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang mencapai Rp3.621,3 triliun, sekitar 15 persen atau Rp394,3 triliun dikelola oleh Kementerian ESDM untuk subsidi dan kompensasi LPG, BBM, hingga listrik.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur