“Jika bonus demografi berhasil meningkatkan angka kerja maka kita akan bisa menjadi negara maju. Tapi ancamannya ada aging-population, Indonesia sangat rawan kalau kita tidak bisa melewati era bonus demografi,” jelasnya.
Untuk itu, lanjut Menko PMK, sebagai salah satu perguruan tinggi negeri, UNNES senantiasa dituntut untuk terus bertransformasi menjadi perguruan tinggi negeri terdepan, yang mampu membekali para mahasiswanya sebagai potensi-potensi SDM unggul yang cerdas, kreatif, inovatif, serta memiliki kepribadian yang utuh sebagai warga bangsa Indonesia.
“Hendaknya seluruh civitas akademika UNNES terus meningkatkan produktivitas akademiknya, guna memberikan peran dalam pembangunan peradaban melalui pendidikan yang berkualitas,” tutur Muhadjir.
Di era Revolusi Industri 4.0 sekarang ini, semua pihak dituntut untuk cepat beradaptasi. UNNES sebagai bagian dari lembaga-lembaga pendidikan tinggi di tanah air tentu memiliki kewajiban untuk menghasilkan para mahasiswa yang bertalenta digital dan bijak dalam memanfaatkan teknologi digital bagi kemaslahatan dan kemajuan bangsa.
Karenanya, UNNES harus berkontribusi pula dalam mengantisipasi dampak negatif kemajuan teknologi digital, dengan terus mengembangkan literasi digital, guna menangkal konten-konten negatif yang berdaya rusak yang eskalatif.
“Sekali lagi saya mengucapkan selamat kepada UNNES yang telah memasuki 57 tahun dalam berkarya dan berikhtiar menciptakan SDM yang berkualitas, berdaya saing, dan unggul. Semoga hari esok akan selalu lebih baik, dan UNNES semakin maju dan semakin berkontribusi dalam memajukan pendidikan tinggi di tanah air,” tutupnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur