Skandal Ijazah Palsu dan Kisah Raja Telanjang

- Senin, 21 April 2025 | 13:25 WIB
Skandal Ijazah Palsu dan Kisah Raja Telanjang


Anak ini memang lugu, pikirannya masih jernih. Tidak takut ngatakan kebenaran. 


Setelah itu semua orang akhirnya nyadar Sang Raja yang tertipu gantian nipu rakyat seluruh negeri.


Benar, The Emperor’s New Clothes ngajarkan anak-anak Eropa tentang bahaya kesombongan dan kepura-puraan. 


Cerita ini juga nunjukkan pentingnya kejujuran dan keberanian untuk mengatakannya. Penting ngatakan kebenaran, bahkan jika itu berarti nentang pendapat umum.


NKRI Negeri Dongeng


Apakah ijazah milik bekas presiden RI Joko Widodo itu serupa “baju palsu” Sang Raja dalam dongeng anak-anak klasik karya HC Andersen?


Jika benar begitu, kenapa juga teriakan “ijazahmu palsu…!” yang gaungnya berpusar bertahun-tahun di langit NKRI, dan menjadi “skandal nasional” tak kunjung direspon seperti teriakan anak kecil dalam dongeng itu? Sehingga Rektor, Guru Besar, dan para cerdik-cendikia alumni Universitas Gajah Mada (UGM) jadi tampak bodoh dan tidak bijak.


Lebih buruk dari itu, cerita palsu tentang mobil SMK, uang Rp 11 ribu trilyun di kantong, atau proyek gagah-gagahan palsu yang konon tidak akan gunakan APBN tapi faktanya nyedot uang rakyat sangat banyak seperti kereta cepat Jakarta-Bandung (dan lain-lain), tak kunjung nyadarkan bangsa di NKRI?


NKRI yang dahulu dikenal sebagai zamrud Khatulistiwa ini memang jadi seperti negeri dongeng. Bahkan lebih absurd dari negeri dongeng.


Sebab dalam semua dongeng anak-anak Eropa bikinan HC Andersen, semua kepalsuan always terbongkar. 


Perjuangan menegakkan kebenaran always menang. Karena itu semua kebathilan tersungkur di kaki kebenaran. Happy ending.


Apa yang terjadi di NKRI tampak sebaliknya. Jadi benar belaka film Korea Selatan berjudul Jakarta (th 2000) besutan sutradara Jung Cho-Shin, yang ngisahkan perampokan bank sukses.


Sebab meski judulnya Jakarta, tapi tak sepotong pun tampak gambar Ibukota NKRI (ibukota palsunya sedang dibangun). 


Asal tahu saja, kata “Jakarta” dalam film ini merupakan kata sandi untuk “The Perfect Crime”, kejahatan yang sempurna. Kepalsuan yang abadi. Ngeri…! 


***

Halaman:

Komentar

Terpopuler