Ijazah di sini bukan lagi alat kelulusan, tapi kayak token parkir. Mau keluar? Bayar dulu. Gak bisa? Ya nyangkut. Kasihan generasi muda kita, udah susah cari kerja, eh ijazah malah jadi sandera ekonomi.
Babak 3: Presiden Jokowi – Ijazahnya Disembunyikan, Gak Boleh Difoto!
Nah, ini dia babak pamungkas. Kalau dua kasus sebelumnya ijazah ditahan orang lain, yang ini… ijazahnya malah disembunyikan sendiri! Katanya sih ada, tapi waktu mau difoto buat klarifikasi publik? Eh, gak boleh. Aneh gak tuh?
Bayangkan, presiden loh, jabatan publik tertinggi di negeri ini, ijazahnya kayak artefak kuno. Bisa diliat sekilas, tapi jangan difoto, jangan disebar. Kalau bisa sih, jangan dibahas.
Padahal rakyatnya pada semangat ngumpulin ijazah buat ngelamar kerja, malah ada yang sampe digandakan 4 lembar, legalisir 10, ditaruh map warna biru muda sesuai standar nasional. Tapi yang jadi presiden malah… “Maaf ya, ini privat.”
Penutup: Ijazah, Antara Harapan dan Keabsurdan
Dulu kita kira, ijazah itu tiket masa depan. Tapi di realita Indonesia, dia bisa berubah jadi alat sandera, penghambat rejeki, atau bahan misteri level X-Files.
Ada yang disandera, ada yang disita, ada juga yang disembunyikan sendiri dengan jurus ninja scroll.
Maka, wahai ijazah, engkau bukan sekadar lembaran kertas. Engkau kini simbol perjuangan. B
agi yang tertahan: sabar, perjuangkan. Bagi yang nyembunyiin: eh, mbok ya dibuka aja, biar adem.
Toh rakyat cuma pengin tau, bener gak sih yang katanya presiden lulusan? Karena kalau sampai ketahuan gak jelas, bisa-bisa seluruh ijazah warga Indonesia bakal dianggap “overrated”.
Kalau Anda punya ijazah, jaga baik-baik. Jangan sampai masuk daftar buruan HRD, kepala sekolah, atau malah… disembunyiin sendiri.
***
Sumber: FusilatNews
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur