"Pelayanan primer fokus kepada tiga hal tadi untuk memperkuat pelayanan primer yang bukan hanya berbasis di Puskesmas, di kecamatan, tapi saya melihat tadi ada di Posyandu Prima. Dan kemudian Posyandu sampai ke tingkat RT/RW ini menurut pendapat saya pembenahan yang sangat luar biasa," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/6/2022).
Selain penerapan tiga hal tadi, Mendagri juga mengingatkan program pelayanan kesehatan primer sangat didukung dengan kapasitas kepemimpinan kepala daerah yang memiliki konsep dan memahami pembangunan di bidang kesehatan daerahnya masing-masing.
Mendagri mengaku masih menemui pemimpin yang tidak peduli dengan kesehatan daerahnya sehingga rumah sakitnya tidak bagus atau tenaga kesehatannya melakukan eksodus ke daerah lain karena honornya belum dibayar.
"Lebih parah lagi fokus pada pengadaan, ujung-ujungnya pengadaan terus. Begitu pengadaan barang yang tidak diperlukan di daerah itu, yang belum bisa dioperasionalkan karena tidak compatible dengan sistem yang ada, tapi harganya di-mark up. Makanya banyak yang kena kasus tindak pidana korupsi," tegasnya.
Dalam hal ini, pemerintah berusaha agar seluruh kepala daerah termasuk di tingkat desa tidak melakukan 'penggerogotan' anggaran kesehatan. Mendagri menegaskan pula akan mendukung Kementerian Kesehatan dalam mengintervensi beberapa daerah untuk mendukung kebijakan di bidang kesehatan.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur