POLHUKAM.ID - Ahli digital forensik Josua M Sinambela menertawakan niatan Rismon Sianipar untuk melaporkan Jokowi ke polisi perkara skripsi.
Josua juga mematahkan analisa Roy Suryo Cs yang belakangan meributkan perrihal jumlah SKS dan skripsi Jokowi.
Tak cuma koar-koar, Josua bahkan memperlihatkan bukti baru yang menunjukkan bahwa Jokowi memang benar-benar lulusan Fakultas Kehutanan UGM.
Bukti tersebut ditunjukkan Josua guna menepis asumsi liar yang dikembangkan kubu Roy Suryo Cs yakni Rismon Sianipar dan Dokter Tifa terkait jejak pendidikan sang presiden ke-7.
Seperti diketahui, Roy Suryo, Rismon Sianipar dan Dokter Tifa sejak April 2025 terus menggaungkan isu soal ijazah palsu Jokowi.
Dampaknya, ketiganya pun diperiksa oleh Polda Metro Jaya atas laporan Jokowi perihal tudingan ijazah palsu.
Bak tak puas dengan isu ijazah palsu, belakangan kubu Roy Suryo Cs menggaungkap isu lain, yakni skripsi.
Dalam postingan di akun media sosialnya, Rismon Sianipar bahkan menyebut bakal melaporkan presiden ke-7 itu terkait dengan dugaan skripsi palsu.
Alasan Rismon hendak menggugat Jokowi karena kejanggalan jumlah SKS yang diambilnya selama berkuliah di UGM.
"PEPERANGAN BARU! JOKOWI akan dilaporkan atas SKRIPSI PALSU ke BARESKRIM dan PENGADILAN PERDATA! Mengingat form HER-REGISTRASI, JOKOWI terdaftar SARJANA MUDA dan TOTAL SKS (wajib dan pilihan) HANYA 122 SKS! SARJANA MUDA TIDAK MENULIS SKRIPSI!" tulis Rismon dalam postingannya di Twitter, pada 31 Mei 2025.
Tak hanya Jokowi, Rismon juga menyerang pihak percetakan bernama Perdana yang dulu beroperasi di Yogyakarta.
Menurut Rismon, percetakan Perdana harus bisa membuktikan keaslian skripsi Jokowi.
"PEMILIK PERCETAKAN PERDANA, siap-siap Anda akan dipanggil ke pengadilan atas LAPORAN SKRIPSI PALSU ke BARESKRIM dan PENGADILAN PERDATA JAKARTA. Anda harus membuktikan dan merekonstruksi LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI JOKOWI yang menggunakan TEKNOLOGI SANGAT MODERN di tahun 1985!" pungkas Rismon.
👇👇
PEPERANGAN BARU! JOKOWI akan dilaporkan atas SKRIPSI PALSU ke BARESKRIM dan PENGADILAN PERDATA! Mengingat form HER-REGISTRASI, JOKOWI terdaftar SARJANA MUDA dan TOTAL SKS (wajib dan pilihan) HANYA 122 SKS!
— Rismon Hasiholan Sianipar (@SianiparRismon) May 31, 2025
SARJANA MUDA TIDAK MENULIS SKRIPSI! pic.twitter.com/krnE9pMJYX
Tanggapan ahli IT
Atas niatan Rismon yang ingin melaporkan Jokowi perkara skripsi, ahli IT sekaligus Ahli Digital Forensik Josua M Sinambela pun menertawakannya.
Dalam tayangan forum diskusi di kanal Youtube Analis Forensik Digital, Josua menyebut bahasa yang digunakan Rismon dalam menuding Jokowi sangatlah ngeri.
"Bahasa-bahasanya kalau kita bisa lihat, ngeri ya, enggak tahu juga kenapa bisa seperti ini omongan dia," ungkap Josua M Sinambela, dikutip pada Senin (2/6/2025).
Masuk ke pokok persoalan, Josua pun membahas satu persatu tudingan Rismon terhadap Jokowi.
Yakni perihal jumlah sks yang diambil Jokowi ketika berkuliah di UGM.
"Jadi dia (Rismon) menganggap Jokowi hanya mengikut sarjana muda. Karena hanya 122 SKS," kata Josua sembari tertawa.
Diungkap Josua, Rismon sejatinya tidak tahu soal aturan di kampus UGM tahun 1980-an.
Karenanya, Josua pun memperlihatkan buku panduan sarjana Fakultas Kehutanan UGM di tahun saat Jokowi berkuliah yakni 1982.
"Dia (Rismon) enggak tahu kebijakan pada zaman itu, ini juga yang bikin masalah sebenarnya. Kenapa orang ini tanpa melakukan verifikasi dulu, tanpa memahami cara kerja peraturan di zaman itu. Tapi berani mengungkapkan hal-hal yang konyol karena ketidaktahuannya," imbuh Josua.
Dari buku panduan sarjana itulah akhirnya terungkap maksud dari sarjana muda yang selama ini diributkan Rismon dan Roy Suryo Cs.
Bahwa di tahun 1980-an, mahasiswa yang memasuki tingkat 1 dan 2 yakni semester 1 hingga 4 disebut sebagai sarjana muda.
Lalu di tingkat 3 dan 4 yakni semester 5 hingga 8, mahasiswa UGM akan memasuki masa sarjana.
"Di sini ada petunjuk program studi S1 Fakultas Kehutanan yang sudah kita dapatkan. Jadi di sini jelas orang yang mendapatkan sarjana di Fakultas Kehutanan ada syaratnya, semuanya jelas, diatur. Memang ada beberapa nilai Pak Jokowi di semester tertentu yang dimunculkan di sana," ujar Josua.
Dari penjelasan di buku panduan itu, Josua pun mencocokkan dengan transkrip nilai Jokowi yang ditampilkan oleh Bareskrim Polri beberapa waktu lalu.
Josua lantas membantah argumen Rismon yang menyebut Jokowi cuma mengambil 122 sks saja.
"Dia (Rismon) enggak tahu itu 122 (SKS), itu pengalinya. Jadi bisa dilihat di sini, terutama bagian sarjana muda harus mendapatkan kredit berkisar 110. Sedangkan S1 harus 160. Total SKS yang didapatkan Jokowi itu kurang lebih 160, 120 untuk sarjana muda dan 40 untuk sarjana. Jadi totalnya udah memenuhi," kata Josua.
"Termasuk nilainya, mungkin ada satu semester dia di bawah dua, tapi selainnya di atas dua. Dan itu sudah lolos di sini. Ini lebih besar dari dua (IPK) sudah lulus. Sarjananya S1-nya 40 SKS rata-ratanya 3 koma sekian," sambungnya.
Terus mencocokkan bukti dari kepolisian dengan buku panduan sarjana, Josua pun menyebut Jokowi memang lulusan UGM dan mendapatkan IPK sangat memuaskan.
"Jokowi dapat 120 sks, sarjana mudanya selesai dulu, baru ambil dua tahun jadi sarjana, 40 sks. Di sini sudah muncul. Nah yang ini 122 ini pembaginya, SKS dari sarjananya 40 SKS. Dan nilainya di sarjana 3 koma sekian, itu dianggap sangat memuaskan. Saya punya dokumen ininya (nilai Jokowi). Inilah yang dibuat dia narasi seolah-olah Jokowi hanya menyelesaikan 122 sks, padahal ini bukan sks. Yang seperti inilah yang dimainkan mereka, dan ini sangat liar sekali," ungkap Josua.
Sumber: Tribun
Artikel Terkait
Dituduh Sakit Keras oleh Dokter Tifa, Begini Kondisi Kesehatan Jokowi Terkini
Jokowi Diduga Mengidap Penyakit Langka Sindrom Stevens-Johnson
Heboh! Istri Pejabat Otorita IKN Ngadu ke Pak Basuki, Suami Diduga Selingkuh dengan 9 Perempuan
WADUH! Tak Mampu Imbangi Penjelasan Ilmiah Soal Ijazah Jokowi, Irma Suryani Sebar Fitnah Roy Suryo Cs Gerombolan PKI