Di samping muncul kebijakan dan gerakan “Selamatkan Raja Ampat” yang juga penting untuk dipertimbangkan bersama adalah upaya intensif “Hancurkan Raja Empat”.
Hal ini mengingat bukan saja terjadi perusakan di Raja Ampat tetapi di hampir seluruh daerah Indonesia oleh peran Raja Empat yang sangat menonjol dan dominan.
Mereka itu Jokowi si Boss Mafia bersama Iriana (istri), Gibran (anak) dan Kaesang (anak).
Kasus Nepotisme keempatnya sesungguhnya oleh Petisi-100 dan For Asli Bandung telah dlaporkan/diadukan ke pihak Bareskrim Mabes Polri pada tahun 2024.
Kejahatan Nepotisme Jokowi dan keluarga terancam hukuman penjara maksimal 12 tahun sesuai bunyi Pasal 22 UU No. 28 tahun 1999 tentang pemberantasan KKN. Laporan/Pengaduan tersebut hingga kini tidak jelas juntrungannya.
Sumber kerusakan negara dan bangsa selama lebih dari 10 tahun ini ternyata disebabkan oleh perilaku korup Jokowi, famili, dan kroni.
Karenanya penyelesaian dan pemulihan dari krisis bangsa harus dimulai dari sini.
Jokowi, famili, dan kroni harus dihentikan kebebasannya. Apa yang telah dilakukan Petisi 100 dan For Asli Bandung berkaitan delik Nepotisme yang telah berada di Bareskrim Mabes Polri patut untuk ditindaklanjuti.
Raja Ampat mesti diselamatkan sementara Raja Empat harus dihancurkan. Potong tangan kekuasaan Jokowi, Iriana, Gibran, dan Kaesang.
Begitu juga dengan Luhut, Bahlil, Aguan, Mulyani dan lainnya. Benalu bangsa ini tidak boleh berbuat leluasa untuk merampok dan menguasai sumber daya alam.
Menyerahkan kedaulatan negara ke tangan China. Menyuburkan kapitalisme yang jelas-jelas bertentangan dengan ideologi Pancasila.
Cukup sudah IKN, Rempang, PIK-1, PIK 2, Morowali, Konawe, dan Raja Ampat sebagai korban kerakusan dan penghianatan. Saatnya negara ini dimerdekakan dari penjajahan oligarki.
Kembalikan kedaulatan ke tangan rakyat. Jalan menuju bangsa selamat, bukan terlaknat.
Cegah penjahat datang lagi. Selamatkan Raja Ampat, hancurkan Raja Empat. Jokowi, Iriana, Gibran, dan Kaesang.
“Penjahat itu tidak pernah membangun negara, mereka hanya memperkaya diri sambil merusak negara”. (Nelson Mandela). ***
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur