Finlandia memecahkan hal tersebut agar kedua lulusan bisa sama-sama profesional dan siap terjun ke dunia kerja.
SMA di Finlandia menjadi program tiga tahun yang mempersiapkan siswa untuk menghadapi National Matriculation Exam. Ujian itu akan menentukan penerimaan mereka di universitas.
National Matriculation Exam diberikan sesuai spesialisasi yang siswa pilih selama SMA. Sehingga pendidikan sudah mulai difokuskan sejak saat itu.
Sedangkan SMK di Finlandia juga sama-sama program tiga tahun, tetapi program yang diberikan bertujuan melatih siswa untuk berbagai jenjang karier.
Setelah lulus, mereka diberikan pilihan untuk langsung bekerja atau mengikuti ujian matrikulasi bila ingin mendaftar ke universitas.
7. Sekolah Mulai Jam 9.00-9.45 Pagi
Bukan jam 06.00 atau 08.00 pagi, siswa di Finlandia mulai sekolah antara pukul 09.00-09.45 pagi.
Penelitian menunjukkan bahwa jam masuk sekolah terlalu pagi dapat merusak kesejahteraan, kesehatan, dan kedewasaan siswa.
Untuk itu, sekolah di Finlandia memulai hari lebih lambat dan biasanya berakhir pada pukul 14.00-14.45 siang.
Beberapa sekolah juga memiliki jam pelajaran dan waktu istirahat yang lebih lama. Tujuannya agar tercipta lingkungan pembelajaran yang holistik.
8. Diajar Guru yang Sama Bertahun-tahun
Siswa-siswi di Finlandia seringkali memiliki guru yang sama selama enam tahun masa pendidikan mereka.
Selama jangka waktu ini, guru berperan sebagai mentor bahkan anggota keluarga.
Jangka waktu yang lama ini, juga membuat guru dan siswa memiliki rasa saling percaya. Ikatan yang terbangun membuat kedua belah pihak saling mengenal dan menghormati.
Memang tidak bisa dipungkiri bla kebutuhan dan gaya belajar siswa bisa berbeda-beda.
Namun, guru-guru Finlandia pasti dapat memperhitungkan hal ini karena mereka telah kenal dan mampu memahami kebutuhan khusus siswa.
Mereka dapat memetakan dan memperhatikan kemajuan siswa secara akurat, serta membantu mencapai tujuan siswa.
Tidak ada tahap proses pindah tangan ke guru berikutnya, karena jumlah guru dan siswa di sekolah Finlandia tergolong sedikit.
9. Suasana Belajar Santai
Suasana belajar di Finlandia terkenal santai, karena siswa biasanya hanya memiliki beberapa kelas dalam sehari.
Sehingga mereka memiliki waktu yang cukup untuk makan, menikmati kegiatan rekreasi, dan bersantai lainnya.
Ketika belajar, siswa mendapat waktu interval 15-20 menit untuk meregangkan badan, menghirup udara segar, dan santai.
Tak hanya siswa, suasana ini juga dibutuhkan oleh para guru. Ruang guru di seluruh sekolah Finlandia dibuat dengan nyaman, sehingga mereka bisa bersantai hingga akhirnya bersiap untuk mengajar siswa.
"Guru juga manusia, (ruang guru) harus fungsional sehingga mereka dapat bekerja dengan kemampuan terbaik mereka," tulis WEF.
10. Tidak ada PR
Menurut Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), para siswa di Finlandia memiliki jumlah pekerjaan rumah (PR) yang paling sedikit bila dibandingkan dengan para siswa lain di seluruh dunia.
Bahkan, para siswa Finlandia hanya menghabiskan maksimal 30 menit untuk mengerjakan tugas dari sekolah di rumah.
Siswa Finlandia mendapatkan semua yang mereka butuhkan untuk belajar di sekolah tanpa tekanan tambahan.
Tanpa harus khawatir tentang nilai dan beban akademis lainnya, mereka dapat fokus pada tugas pelajar yakni belajar dan tumbuh sebagai manusia.
Sumber: Detik
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur