EKSKLUSIF! Intel Bongkar Skenario Singkirkan Gibran ke Papua: Ada Jejak Pengkhianatan Jokowi?

- Selasa, 15 Juli 2025 | 20:30 WIB
EKSKLUSIF! Intel Bongkar Skenario Singkirkan Gibran ke Papua: Ada Jejak Pengkhianatan Jokowi?

POLHUKAM.ID - Isu penugasan Wakil Presiden  Gibran Rakabuming Raka ke Papua bukan sekadar wacana administratif.


Analisis tajam dari seorang mantan Intelijen Negara, Kolonel (Purn) Sri Radjasa Chandra, menguak adanya dugaan skenario politik tingkat tinggi untuk "menyingkirkan" Gibran dari pusat kekuasaan, yang diwarnai jejak masa lalu Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi dan keraguan mendalam dari Presiden terpilih Prabowo Subianto.


Dalam podcast eksklusif di Forum Keadilan TV, Kolonel Chandra membongkar lapisan-lapisan motif di balik isu yang pertama kali dilempar oleh Menteri Hukum dan HAM, Yusril Ihza Mahendra tersebut.


Menurutnya, ini jauh lebih kompleks dari sekadar pembagian tugas wakil presiden.


Manuver Politik Menjauhkan Gibran dari Istana?


Spekulasi terkuat yang dianalisis Chandra adalah adanya upaya sistematis untuk menjauhkan putra sulung Presiden Jokowi itu dari lingkar utama kekuasaan di Jakarta. 


Ia menguraikan beberapa kemungkinan motif di baliknya.


Pertama, sebagai strategi Presiden Prabowo Subianto untuk "menjauhkan Gibran dari tekanan isu pemakzulan" yang sempat berhembus. 


Kedua, sebuah langkah untuk memutus pengaruh lingkar dalam Jokowi.


Chandra menyebut ada kemungkinan Gibran sengaja "dijauhkan dari orang-orang dekat Jokowi," yang mengindikasikan pergeseran dan perebutan pengaruh di internal pemerintahan baru.


Di sisi lain, penugasan ini juga bisa dibaca sebagai upaya membangun citra Gibran yang selama ini dinilai minim kerja konkret.


"Penugasan ini juga dilihat sebagai upaya agar Gibran terlihat memiliki pekerjaan dan tugas kenegaraan yang jelas, menjawab kritik publik mengenai aktivitasnya yang dianggap kurang mendasar," tegas Kolonel Chandra dikutip dari YouTube pada Selasa (15/7/2025).


Jejak 'Pengkhianatan' Jokowi dan Keraguan Prabowo


Analisis Chandra menjadi semakin tajam ketika ia menarik benang merah ke masa lalu Jokowi di Papua, yang ia sebut menjadi sumber keraguan Prabowo untuk menempatkan Gibran di sana.


"Ada keraguan dari Prabowo terkait penempatan Gibran di Papua karena latar belakang masa lalu ayahnya, Jokowi, yang pernah membawa dokumen referendum Papua Barat ke Brisbane pada tahun 2014," papar Chandra.

Halaman:

Komentar