POLHUKAM.ID - Pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyatakan bahwa minimnya kehadiran Presiden Republik Indonesia dalam forum-forum internasional, khususnya pada forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam beberapa tahun terakhir menyita perhatian publik.
Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyatakan bahwa kritik tersebut ditujukan kepada kepemimpinan pemerintahan periode lalu, pada masa Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, ia meyakini Presiden Prabowo Subianto kini terlibat aktif dalam berbagai forum internasional.
“Itu kan di periode yang lalu. Saya tentu saja berharap pada Pak Presiden Prabowo, Insya Allah nantinya tentu saja beliau akan hadir pada forum-forum internasional seperti PBB,” kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/7).
Puan menyatakan, saat ini Presiden Prabowo sudah menunjukkan komitmen yang tinggi dalam diplomasi global.
Ia pun mencontohkan, keaktifan Prabowo dalam menghadiri sejumlah agenda internasional, termasuk pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PBB, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil, serta KTT BRICS.
“Karena kita juga melihat bahwa Presiden Prabowo kan sekarang sangat aktif di forum-forum internasional,” tegas Puan.
Sebelumnya, Anies Baswedan menyoroti minimnya kehadiran kepala negara dalam forum-forum internasional, khususnya pada forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini disampaikan Anies saat menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerakan Rakyat di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/7).
Anies menilai, ketidakhadiran kepala negara dalam ajang global seperti Sidang Umum PBB mencerminkan pasifnya posisi Indonesia dalam percaturan dunia internasional. Ia mengkritik kecenderungan Indonesia yang hanya mengirim Menteri Luar Negeri (Menlu) sebagai perwakilan.
“Kita harus selalu muncul dalam pertemuan-pertemuan global. Bapak ibu sekalian, bertahun-tahun Indonesia absen di pertemuan PBB. Kepala negara tidak muncul. Selalu Menteri Luar Negeri,” ucap mantan capres tersebut.
Anies tidak menyebut nama presiden secara langsung, Namun, ia menyebut sikap pasif tersebut justru merugikan posisi strategis Indonesia di kancah internasional.
“Kalau kita tidak aktif di dunia internasional, itu seperti begini. Kita warga kampung. Ukuran kampungnya nomor empat terbesar. Ukuran rumahnya nomor empat terbesar di RT itu. Tapi kalau rapat kampung kita tidak pernah datang. Cuma kita bayar iuran jalan terus,” pungkasnya.
Sumber: jawapos
Artikel Terkait
Dokter Tifa Kasih Tanggapan Telak ke Jokowi soal Agenda Besar di Balik Isu Ijazah Palsu
Dokter Tifa Kasih Tanggapan Telak ke Jokowi soal Agenda Besar di Balik Isu Ijazah Palsu
Dokter Tifa Kasih Tanggapan Telak ke Jokowi soal Agenda Besar di Balik Isu Ijazah Palsu
Dokter Tifa Kasih Tanggapan Telak ke Jokowi soal Agenda Besar di Balik Isu Ijazah Palsu