Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana mengatakan mekanisme pemblokiran e-wallet tidak akan dilakukan secara membabi buta.
Pemblokiran akan bersifat penindakan berdasarkan kasus per kasus, bukan pemblokiran massal menyeluruh seperti yang dikhawatirkan.
Karena itu, masyarakat dihimbau agar tidak panik mendengar wacana PPATK akan memblokir e-wallet yang nganggur.
Meski begitu, langkah yang dilakukan PPATK ini tetap menuai hujatan dari netizen yang merasa heran dengan kebijakan tersebut.
"Gak sekalian wapres yang nganggur diblokir juga?" Kata @royroha**.
"Eh babi semua-semua di blokir bilang aja sih kau tuh secara gak langsung ngemis biar uang menumpuk dengan cara merampas hak milik rakyat babi ngepet jalur pemblokiran," kata @ayyu***.
"Boomers ini mau sampe kapan bikin kebijakan aneh biar keliatan kerja? Bukannya beneran kerja beresin masalah yg ada. Kocak," kata @cigsfor***.
👇👇
HAH⁉️ pic.twitter.com/5p85wioMCa
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara