Kriteria kedua, enam nama yang dipilih telah memiliki rekam jejak yang baik dalam hal kepemimpinan. Baik lewat legislatif, seperti anggota DPR atau DPRD. Ataupun eksekutif, seperti kader yang pernah menjabat sebagai kepala daerah.
"Ketiga, ini kita berbicara presiden yang mungkin akan memimpin bangsa ini tidak hanya lima tahun, ini kita berbicara presiden yang akan menghantarkan bangsa ini memasuki babak baru di mana regenerasi akan terus berjalan. Karena itu calon presiden dari Partai Amanat Nasional yang akan diusulkan di koalisi haruslah yang berpihak pada kelanjutan generasi, visioner," ujar Bima.
Selanjutnya, capres atau cawapres dari PAN haruslah mempunyai semangat inovasi, kolaborasi, dan terampil. Sosok yang dapat terus melakukan perubahan sebagai seorang inovator dan kolaborator.
"Terakhir, kita ingin sekali agar capres kita ini juga kuat tidak saja secara global, tapi juga lokal. Memiliki perspektif Nusantara, semangat untuk memajukan kebudayaan lokal, produk lokal, kemajuan ekonomi dengan berbasiskan kebudayaan," ujar Wali Kota Bogor itu.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara