POLHUKAM.ID -Sikap dingin Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang tidak menyalami para menteri yang merupakan elite partai politik di acara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusdiklatpassus Kopassus, Batujajar, tidak dapat diartikan jadi gerbang pintu masuk pemakzulan.
Analis politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga berpendapat, jika Gibran hanya menyalami salah satu dari elite parpol yang menjadi anak buahnya, itu baru dikatakan kental unsur politis.
"Jadi, nuansa politiknya baru mengental bila hanya salah satu menteri saja yang tidak disalami. Namun, realitasnya tidak demikian, bahkan Puan Maharani infonya juga tidak disalami Gibran," kata Jamiluddin Ritonga kepada RMOL, Selasa, 12 Agustus 2025.
Oleh sebab itu, ia menilai momen Gibran tidak menyalami menteri-menteri di Batujajar itu sebagai faktor pendorong pemakzulan dirasa kurang tepat.
"Terlalu dini mengaitkan kasus tidak disalaminya para menteri itu dengan pintu masuk gerbang pemakzulan Gibran. Pihak-pihak yang mengaitkan hal itu kiranya sangat spekulatif," katanya.
Pasalnya, ia menilai tidak ada hubungannya tidak salaman dengan pemicu pemakzulan.
"Dikatakan spekulatif, karena soal salaman dan pemakzulan dua peristiwa yang berbeda. Substansinya tidak berkaitan, apalagi dinilai bisa jadi pemicu," tutupnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Jelang Setahun Prabowo-Gibran, Aktivis 98 Siapkan Rapor Merah dan Ultimatum Reshuffle!
Prabowo Harus Pecat Nusron Hingga Budi Arie Imbas Gaduh Kabinet
Bukan Hanya Urusan Kalah Mental, Refly Harun Kupas Tuntas Penyebab Gibran Tak Salami AHY!
GEGER Momen Gibran Ogah Salami AHY, Sinyal Retak di Kabinet? Ini Fakta dan Analisisnya!